Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

KERAJAAN SUNDA DI BANTEN

  Judul  KERAJAAN SUNDA DI BANTEN Oleh : Sudrajat Senda ( Guru Sejarah SMA Negeri 1 Ciruas, Kab.Serang Bantebn ) SMA NEGERI 1 CIRUAS Jl.Raya Jakarta Km 9.5 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banten menurut Sumber Cina “Shung Peng Hsiang Sung” (1430), adalah nama suatu tempat yang menjadi tempat perlintasan pelayaran dengan rute Tanjung Sekong – Gresik – Jaratan; Banten – Timor; Banten – Demak; Banten – Banjarmasin; Kreung – (Aceh)-Barus – Pariaman – Banten. Dan menurut “ Ying-Yai-Sheng-lan (1433) Banten disebut Shunt’a (Sunda), Sumber asing lainnya yang menyebut Banten adalah Catatan Tome Pires (1512) dengan sebutan “Bautan”. Sedangkan nama Wahanten Girang berasal dari Sumber lokal dalam naskah cerita Parahyiangan (1580). Dalam Tambo Tulang bawang dan Primbon Bayah orang menyebut Banten dengan nama Medanggili. Dalam catatan perjalanan Tome Pires (1513) Banten adalah wilayah pelabuhan yang ramai dan berada di kawasan Kerajaan Sunda , ini menunjukkan bahwa Banten berperan sebagai Bandar k

Ekplorasi Curug Cikotak

 Ekplorasi Curug Cikotak di Pegunungan Padarincang Kabupaten Serang Provinsi Banten Oleh Sudrajat Senda Lomba Karya Tulis Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten Tahun 2014 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menjamin terselenggaranya pengelolaan sumber daya air yang dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat dalam segala bidang kehidupan di Wilayah Sungai adalah amanah yang terus menerus tetap diperjuangkan. Dalam UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air, dikemukakan sebagai berikut : Dimaksudkan untuk memfasilitasi strategi pengelolaan sumber daya air untuk wilayah sungai di seluruh tanah air untuk memenuhi berbagai kebutuhan, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang secara berkelanjutan. Untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan sumber daya air yang dapat memberikan

PGRI Bertemu Presiden Bahas Nasib Honorer & Mapel Sejarah

Gambar
  Selasa, 22 September 2020 PGRI Bertemu Presiden Bahas Nasib Honorer & Mapel Sejarah Prof. Unifah Rosyidi Bersama Presiden Jokowi di Istana Negara (22/9) Jakarta. Socius.(22/9) Hari ini Ketua Umum PB PGRI bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo.  Dalam kesempatan itu banyak hal yang dibahas,  di antaranya terkait masalah honorer,  mapel Sejarah dan perlindungan siswa dalam PJJ.   Prof.  Unifah atas nama PGRI berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang berkenan mendengarkan perjuangan PGRI. Masalah CPNS honorer PPPK yang sudah lulus, perhatian kesejateraan honorer, penolakan reduksi Mapel Sejarah, perlindungan guru siswa dalam PJJ, memohon klaster pendidikan di luar RUU Cipta Kerja, penguatan peran LPTK, dan lain-lain yang selama ini menjadi isue perjuangan PGRI semua tersampaikan dengan baik kepada presiden.  Menurut Ketua Umum PB PGRI dirinya diterima dengan baik di Istana Negara. Unifah sangat bersyukur perjuangan PGRI telah langsung didengar Presiden Jokowi di Istana Negara.  Pa

Keterlibatan Bangsa Asing

Gambar
  KETERLIBATAN UNI SOVIET, RRC, AMERIKA SERIKAT DAN INGGRIS TERHADAP JATUHNYA PEMERINTAHAN SOEKARNO 1945-1966 1 Peristiwa Madiun 1948 Kemerdekaan Indonesia yang baru saja berjalan selama tiga tahun, sudah dikacaukan oleh pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tanggal 18 September 1948. Kemerdekaan yang seharusnya diisi oleh pembangunan bangsa, justru dikacaukan oleh sekelompok orang yang tidak memahami arti kemerdekaan itu sendiri. Kepentingan pribadi dan kelompok lebih diutamakan dari pada kepentingan nasional. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seharusnya setiap warga negara lebih mengedepankan kepentingan bersama, dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Akibat dari pemberontakan PKI ini, potensi bangsa dan negara seharusnya dapat dicurahkan bagi kemajuan justru terkuras habis untuk meredakan aksi pemberontakan PKI tersebut. Pemberontakan PKI ini terjadi akibat keruhnya suasana politik pada tanggal 21 Juli 1947. Di mana Belanda melanc