Seperti Matahari

  



Seperti Matahari


Pembedahan : Sudrajat Senda


Keinginan adalah sumber penderitaan


Tempatnya di dalam pikiran Tujuan bukan utama Yang utama adalah proses nya


Keinginan adalah sumber penderitaan Keinginan adalah tambahan atas pemenuhan kebutuhan sesuai yang diharapkan, tambahan atau sesuatu pelengkap kebutuhan baik yang primer, sekunder ataupin tersier, dapat saja terpenuhi oleh seseorang jika mampu, kemampuan nya menyeimbangkan antara sesuatu yang di ambil tidak berlebih dari kebutuhaannya, jika memenuhi tambahan kehidupan itu berdasarkan nafsu kehidupan, egois, hasrat hati yang berlebih, jika melakukan nya dengan hal tersebut maka kehidupaan nya akan menderita.



Sumber Penderitaan ;


Penderitaan kehidupan manusia dalam hal ini adalah pada penderitaan mental dan fisik. penderitaan itu selalu ada dan merupakan sifat kehidupan.di kehidupan ini manusia sebagi objeknya, semua makhluk hidup dan lingkungaan sekitar adalah subjeknya. Kehidupan berjalan beriringan dengan penderitaan. Penderitaan disebabkan oleh hasrat dalam hati yang besar, yang berakar pada ketidaktahuan, yang akhirnya tidak dapat terpuaskan. penderitaan akan berhenti jika hasrat juga berhenti, serta ketika hasrat egois dan nafsu kehidupan ditinggalkan dan dihancurkan. Saat itu terjadi, kedamaian akan dicapai.


Tujuan bukan utama Yang utama adalah prosesnya


Allah berfirman di dalam Al-Quran bahawa tujuan manusia dihidupkan di muka bumi ini tidak lain adalah untuk beribadah kepadaNya.

“Aku tidak menjadikan Jin dan Manusia

melainkan untuk beribadah kepadaKu” (Q.S. 51:56)


Kita beribadah atau berusaha harus menetapkan prioritas yang utama, agar terhindar dari Penderitaan kehidupan, seperti ;

Jangan melakukan suatu hal karena gengsi

Seseorang harus memiliki ketetapan hati yang teguh untuk mencapai tujuan tertinggi. Aspirasi hrus terkomodir yang benar. Membebaskan pikiran dari hal-hal seperti nafsu, niat buruk, dan kekejaman.

Gengsi itu pada dasarnya adalah sikap yang didpat dari perhatian berlebihan pada opini orang. Kalau kamu mau berhenti peduli tentang pendapat orang lain, dan mulai lebih peduli tentang pendapat dirimu sendiri, kamu akan bisa lebih berbahagia.kamu akan lebih menikmati segala hal yang kamu lakukan karena itu berdasar pada pilihanmu sendiri.

Bukan karena takut dibilang jelek, kampungan, aneh, atau apapun. jangan melakukan suatu hal supaya dibilang keren atau gaul atau apapun yang menurut orang lain bagus. Karena kamu hanya akan berkembang secara nyata di dalam hal yang benar-benar kamu sukai





Bersahabatlah dengan tulus

Pandangan yang benar. hal ini melibatkan penerimaan empat kebenaran dan penolakan tegas, baik terhadap posisi filosofis yang tidak benar mengenai hal-hal seperti diri dan takdirnya, maupun sikap moral yang buruk, yang berujung pada keirihatian, kebohongan, gosip, dan semacamnya.Ini hidupmu. Hidupilah dengan cara- cara yang baik

Tuturan yang benar. Seseorang harus terus terang dan dapat dipercaya dalam berkata-kata, serta tidak bohong dan kasar. Kata-kata harus lembut, nyaman di telinga, masuk ke hati, bermanfaat, tepat waktu, dan sesuai fakta.

Sikap yang benar. Hal ini meliputi amal, tidak membunuh segala makhluk hidup (bahkan memecah telur ayam pun tidak diperbolehkan), tidak mencuri, dan tidak berzinah. Dalam ajaran Buddha, moralitas dan hikmat intelektual tidak terpisahkan, seperti kata mutiara, "Moralitas membentuk dasar kehidupan yang lebih baik, hikmat melengkapinya."

Gaya hidup yang benar. Kehidupan manusia harus terbebas dari kemewahan. Tidak boleh ada makhluk hidup yang disakiti. Setiap orang harus berusaha untuk menguasai satu keahlian dan menggunakannya agar bermanfaat bagi sesamanya.

Usaha yang benar. Pertama, berusaha menghindari munculnya pikiran yang buruk; kedua, usaha untuk mengatasi pikiran buruk; ketiga, usaha untuk mengembangkan kondisi yang berfaedah, seperti pengendalian diri, penyelidikan ajaran, konsentrasi, dan rasa bahagia; terakhir, usaha untuk mengembangkan kondisi yang berfaedah yang telah muncul dan menyempurnakannya. Klimaks dari pencapaian ini adalah kasih universal.


Kita hidup mencari bahagia Harta dunia kendaraannya Bahan bakarnya budi pekerti

Itulah nasehat para nabi




Kita hidup mencari bahagia.


>Hidup didalam kehidupan dunia semuanya ada, semuanya nyata, dengan demikan apa yang kita takutkan dari hidup ini, maka bersyukurlah apa yang kita miliki, jauhkan segala takdir, nasib yang dimiliki oraang lain, ayolah kita melangkah melihat dengan semangat hidup apa adanya yang kita miliki, atau mungkin kita masih berfikir bahwa dunialah atau sekelilinglah yang akan merubah hidup anda, oh tidak saya yakinkan bahwa dunia tidak merubah apapun tentang mu, sekalipun bencana alam yang hebat menimpamu, tapi anda lah yang mampu merubah dunia ini dan berada di genggamanmu.

Kita sebagai wakil Allah yang mulia dimuka bumi, maka fasiliti yang diberikan untuk menyokong pelaksanaan tugas sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Allah juga memberi bekal rezeki yang cukup kepada manusia.

“Dan sungguh telah Kami muliakan anak-anak Adam,

Kami angkut mereka di daratan dan lautan,

Kami beri mereka rezki yang baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna di atas makhluk lain yang telah kami ciptakan” 

(Q.S. Al Israa’ : 70)




Kita tinggal ambil peran untuk melakukan yang bermanfaat dalam hidup, plaing tidak kita berperan menjadi pemimpin kita sendiri, contoh mengendalikan nafsu kehidupan, karena sesungguhnya kita adalah manusia yang dikarunia akal, fikiran, ahklak, dan pengetahuan yang sempurna. Maka jika kita mampu berperan menjadi manusia untuk memakmurkan bumi , menjaga kemanfaatnya untuk meningkatkan kebudayaan dan peradaban yang tinggi serta mulia.


Peran berikutnya adalah kita mampu memelihara hubungan dengan sang pencipta jagad raya Allah SWT , memelihara hubungan dengan masyarakat sekitar dan memelihara hubungan dengan mahluk hidup dan alam sekitarnya, sehingga terjalin dari ketiganya mewujudkan keseimbangn.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konflik dan pergolakan kepentingan (vested interest).

Paham-paham Baru di Eropa

Konferensi Asia Afrika (KAA)