Sungai Cibanten, Pusat Kemakmuran Banten.

 

Peta Banten 1630



Sungai Cibanten, Pusat Kemakmuran Banten.


Sudrajat Senda*


Banten di tahun 1678, merupakan kota termakmur di Indonesia dan bahkan termasuk salah satu kota terbesar di dunia pada masa itu.


 Kemakmuran itu tak henti seiring dengan aktivitas penduduk Banten yang berhasil menempatkan kota kota nya di Banten sebagai pusat pertukaran dan tempat ide ide baru bersenyawa bersamaan dengan mengalirnya emas serta perak.

Peta Banten


Banten yang berhasil menempatkan keseimbangan perubahan kotanya terhadap situasi politik dan ekonomi baru yang di bawa orang orang barat,  serta berhasil memainkan peran penting dalam perdagangan maritim Asia, sehingga Banten adalah kota terbesar di dunia.


Kebesaran dan kemakmuran warga Banten saat itu pun tak lepas letak geografis yang strategis dari jalur maritim Internasional, yaitu Selat Malaka dan Selat Sunda. Banten memiliki tempat berlabuh yang cukup besar, teluknya saja berukuran 18 KM X 10 KM , teluk ini perairan nya tenang karena terlindungi oleh pulau pulau berbagai ukuran dalam hal melindungi dari ancaman laut lepas.

Baduy dalam


Teluk Banten merupakan penghujung aliran sungai Ci Banten , yang berasal dari Gunung Karang sekitar 30. KM di selatan pusat kota Banten, Sungai Cibanten bukan saja membentuk sebuah pelabuhan alamiah tetapi juga membentuk suatu jalur komunikasi ke arah lembah pertanian yang merupakan daerah pedalaman.

                                                       
Pusat Kota Surosowan, Banjir 2022


Sungai Ci Banten terbagi menjadi dua sebelum mengalir ke Laut Jawa,  yang pertama membentuk pelabuhan Internasional di sebelah barat dan yang ke dua membentuk pelabuhan lokal di Karangantu. Di antara dua aliran dan pelabuhan Sungai Ci Banten tersebut terbentang  tiga bagian struktur kota Banten,  di sebelah timur tumbuhnya pasar-pasar besar dan perkampungan, dan sebelah barat terdapat suatu kawasan bagi orang orang asing baik Eropa, timur tengah ataupun negara negara yang berasal dari kawasan Asia Selatan dan timur, yang kemudian kawasan tersebut di kenal dengan Pecinan, karena banyak terdapat orang Tionghoa. Diantara kedua pemukiman tersebut di tengah tengah nya terdapat Kota Sultan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Banten yg disebut Kota Surosowan.


Sedangkan di hulu sungai Ci Banten, terdapat perkampungan petani di sebelah selatan sepanjang 10 KM dari wilayah setengah perkampungan dan setengah perkotaan di Pusat Ibu Kota lama (Banten Girang).


*Guru Sejarah

SMAN 1 CIRUAS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konflik dan pergolakan kepentingan (vested interest).

Paham-paham Baru di Eropa

Konferensi Asia Afrika (KAA)