Makna Perubahan & Berkelanjutan


 MAKNA PERUBAHAN


I. KonsepPerubahan

Perubahan adalah keadaan yang berubah. Di mana keadaan yang sekarang tidak sama dengan keadaan yang akan datang. Kita bayangkan hari ini Indonesia masih di bawah bayang-bayang penjajah. Kemudian sejumlah kelompok revolusioner Indonesia, baik dari kalangan orang tua dan anak-anak muda beserta para pemikir, mulai menyusun rencana dan strategi untuk mengeluarkan Indonesia dari penjajahan.

Berbagai gagasan dikeluarkan, ide-ide bermunculan, strategi-strategi diperhitungkan secara matang, hingga kemudian Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia tepat pada 17 Agustus 1945. Suatu bentuk perubahan dalam konteks sejarah bangsa kita.



II. Arti dari perubahan

Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya suatu perubahan. Faktor-faktor itu masuk ke dalam 2 kategori, yaitu internal dan eksternal.

2.1. Faktor Internal Perubahan

1. Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk

Jumlah penduduk yang bertambah akan mempengaruhi lembaga kemasyarakatan.

2. Penemuan-penemuan baru

Invention adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan baru yang sudah diakui, diterima, dan diterapkan oleh masyarakat.

Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan.


3. Pertentangan dalam masyarakat

Pertentangan dapat terjadi antar individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.

4. Pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat

Contohnya adalah Revolusi Prancis yang terjadi pada tahun 1789 mengubah sistem pemerintahan dari monarki menjadi republik.

2.2. Faktor Eksternal Perubahan

1. Lingkungan fisik

Contohnya adalah bencana tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004. Pasca peristiwa tersebut menyebabkan puluhan ribu orang meninggal dunia, rusaknya infrastruktur, dan lumpuhnya aktivitas masyarakat Aceh.

2. Peperangan

Contohnya, Jerman mengalami perubahan ideologi setelah Perang Dunia II berakhir, yaitu terbaginya Jerman Barat yang berideologi liberal (Amerika Serikat) dan Jerman Timur yang berideologi komunis (Uni Soviet).



3. Pengaruh kebudayaan asing

Masuknya budaya baru (asing) ke dalam suatu masyarakat akan mempertemukan dua kebudayaan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Pengaruh ini disebut dengan akulturasi yang berarti perpaduan antar dua kebudayaan atau lebih yang berbeda serta berlangsung secara damai dan serasi, di mana kebudayaan asli (lokal) tidak hilang.

Baca juga: Seri Revolusi Dunia: Revolusi Perancis

Suatu perubahan bisa terjadi karena ada faktor yang mendorongnya untuk menjadi kenyataan. Perubahan tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Oleh karena itu, ada beberapa faktor yang menjadi pendorong sebuah perubahan.


Jika ada faktor yang mendorong perubahan, tentunya ada juga faktor yang menghambat terjadinya suatu perubahan. Proses menuju perubahan tidak melulu berjalan mulus, ada beberapa yang harus segera dibenahi. Beberapa faktor penghambat perubahan seperti yang ada di bawah ini.

III.  Faktor penghambat perubahan

3 1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain.

Manusia tidak pernah lepas dari hubungan dengan manusia atau masyarakat lain dalam suatu pergaulan. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain mengakibatkan suatu masyarakat menjadi terasing dari pergaulan hidup dengan masyarakat lainnya. Akibatnya mereka tidak mengetahui kemajuan atau perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain. Apabila pergaulan saja sangat terbatas, maka yang terjadi adalah keterbatasan pemikiran sehingga keinginan untuk berubahpun juga sangat minim.

2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat

Dengan adanya keterbatasan dalam pergaulan, dapat dipastikan perkembangan ilmu pengetahuan juga akan terlambat. Sebab dalam kemajuan ilmu pengetahuan dapat ditempuh di antaranya dengan metode learning by doing. Tidak adanya keinginan untuk menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan akan mengakibatkan pola pikir yang terbelakang dan ketinggalan zaman, sehingga muncul sebuah pandangan miring (stigma) adanya kelompok masyarakat yang enggan berubah.

3. Sikap Masyarakat Tradisional yang Konservatif

Sikap konservatif atau enggan melakukan perubahan akan membawa mentalitas yang buruk dalam sebuah kemajuan. Karena itu sikap tersebut harus dihindari apabila seseorang hendak melakukan suatu perubahan.


4. Vested Interest (Kepentingan-Kepentingan yang Tertanam Kuat)

Nilai-nilai tradisional akan memunculkan sebuah kepentingan-kepentingan kolektif yang tertanam kuat dalam diri masyarakat. Hal ini juga akan menghambat sebuah perubahan sosial karena pada dasarnya suatu perubahan itu berusaha untuk meninggalkan nilai-nilai lama guna menuju pada nilai-nilai yang baru yang lebih bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masyarakat saat sekarang. Oleh karena itu, seseorang yang menginginkan sebuah perubahan harus berani membuang jauh nilai-nilai kepentingan semacam ini.

5. Prasangka (Prejudice) terhadap Hal-Hal Baru

Selain nilai-nilai kepentingan, prasangka buruk terhadap hal yang baru akan mengganggu proses perubahan sosial. Setiap ada hal yang baru datang, sepertinya ada semacam ketakutan dari sekelompok masyarakat yang tidak menghendaki perubahan, kemudian sekelompok orang tadi berusaha memengaruhi kelompok yang lain. Hal ini harus disingkirkan apabila seseorang akan melakukan perubahan sosial.

6. Rasa Takut Terjadinya Kegoyahan terhadap Integrasi Masyarakat

Ada sebagian anggota masyarakat yang takut atau khawatir terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat, karena menurut mereka perubahan itu akan menggoyahkan integrasi dalam masyarakat. Misalnya penggunaan traktor dalam pengolahan lahan pertanian. Awalnya hal itu ditolak karena dapat memudarkan gotong royong di antara petani, namun lambat laun hal itu dapat diterima.

7. Hambatan Ideologis

Suatu perubahan dalam masyarakat akan sulit terjadi apabila berbenturan dengan ideologi atau paham yang dianut oleh masyarakat tersebut. Misalnya kebiasaan-kebiasaan yang ada di masyarakat.

IV. MAKNA KEBERLANJUTAN

Rangkaian peristiwa yang telah terjadi maupun yang akan terjadi merupakan peristiwa yang berkelanjutan, sebab tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri dan bisa dipisahkan dengan peristiwa lainnya. Adapun konsep keberlanjutan, yaitu suatu keadaan yang telah berlangsung lama. Keberlanjutan dalam sejarah merupakan rangkaian peristiwa di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.


V. Arti dari keberlanjutan

Contohnya yang bisa kamu lihat adalah kasus korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) yang ada di Indonesia. KKN yang terjadi pada era Reformasi merupakan keberlanjutan dari budaya KKN periode Orde Baru. KKN pada masa Orde Baru merupakan keberlanjutan dari budaya KKN periode Orde Lama, dan begitu seterusnya. Bisa kita simpulkan bahwa budaya korupsi telah menjadi budaya yang diturunkan dari generasi satu ke generasi lainnya.

Sekarang kamu sudah paham kan makna dari perubahan dan keberlanjutan? Beberapa penjelasan di atas b buisa kamu jadikan landasan untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi terjadi atau tidaknya perubahan. Kemudian tentang keberlanjutan, suatu keadaan terjadi karena adanya hubungan dengan keadaan yg lainnya, baik keadaan hari ini, keadaan masa lampau, dan keduanya berpengaruh pada masa yang akan datang. 

Gimana, seru ya belajar sejarah? Seru dong pastinya. Nah kalau kamu ingin memelajari fakta-fakta dan pengetahuan sejarah Indonesia dan dunia, kamu bisa nih nonton video belajar di ruangbelajar. Melalui itu, kamu bisa mengetahui banyak fakta dan tentunya menambah pengetahuan kamu tentang sejarah dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konflik dan pergolakan kepentingan (vested interest).

Paham-paham Baru di Eropa

Konferensi Asia Afrika (KAA)