Curah lirik Iwan Fals ; 15 Juli 1996

 



Curah lirik Iwan Fals ;


15 Juli 1996

Oleh : Khaldun Rusyd*


Kalau kau datang

Kalau kau datang,...suatu lyrik lagu Iwan Fals yang  mesyaratkan seseorang atau sekelompok orang untuk dapat tampil menunjukkan keberanian dan mampu mamperbaharui terhadap situasi dan kondisi teramat sangat ngeri di negeri ini. di tahun 1996 kekuatan politik bangsa terasa ngeri dengan berbagai kebijakan yang terpusat , perbedaan pendapat, menyuarakan ketidak adilan , ketidak sewenang wenangan penguasa orde baru kepada rakyat nya di kebiri dengan segala aturan yang memposisikan Negara lah penguasa rakyat.di tahun 1996 itu mulai bisa di lihat seseorang dan sekelompok orang yang berasal dari berbagai kalangan, baik dari aktivis pemuda, aktivis mahasiswa, dan aktivis Partai politik sudah menunjukkan keberanian menyuarakan kebenaran hal ini di goreskan dalam lirik lagu bernada protes oleh mata hati seorang musisi Balada yang cenderung merasakan ketidak adilan dalam menyuarakan kebebasan bersuara 


Hatiku Senang.... 

Bagaimana tidak senang hati bathinnya tatkala seseorang dan sekelompok orang sudah mampu membuat mimbar bebas, dalam mimbar mimbar itu mampu menggerakkan perlawanan akan ketidak Adilan rakyat.

Kolusi, korupsi , nepotisme , pelanggaran HAM, dan berbagai kerusuhan di tahun 1996 menjadi tuntutan pemuda dan rakyat  terhadap pemerintahan saat itu dikarenakan tidak percayanya lagi rakyat serta pemuda dalam kinerja pemerintah yang selama ini dinilai curang, korupsi dan pelanggaran-pelanggaran lainya.

Berbunga bunga,... 

Suara rakyat kecil  berbunga bunga yang mekar di dalam gerakan perlawanan pemuda , mahasiswa terhadap penguasa yang terus menerus melakukan perlawanan terhadap kesewenang wenangan.pemerintah 

Bunga pun muncul mewangi dalam pergerakan perlawanan itu, ada sosok politikus perempuan menjadi simbol keberanian dan menggerakkan gelombang perlawanan terhadap penguasa orde baru, sehingga darah darah perjuangan menetes dalam berbagai kerusuhan yang terjadi di bulan Juli 1996 itu, 


Gonjang ganjing politik di tahun 1996 menimbulkan awal mekar nya bunga bunga perlawanan dan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk memacu keberanian melawan penguasa yang otoriter.


Bulan dan bintang

Terangi malam

Sehabis hujan


Bulan dan Bintang,...di rindukan sang malam untuk mampu menerangi kegelapan , di saat matahari  terlena dengan hegemoni kekuasaan yang di anggap nya mampu berputar atas kehendak nya sendiri. Bulan dan bintang di tahun 1996 itu adalah para aktivis yang sungguh berani melawan tirani orde baru dengan segala konsekwensinya , baik itu di culik, di penjara atau di buang di tengah hutan dan di tengah laut sekalipun. 

Pergerakan perlawanan itu menunjukkan keberanian yang mampu mesejukkan keadaan seperti sehabis hujan.


Saling bicara

Tukar cerita

Berbagi rasa


Tatkala suara rakyat di pasung dengan berbagai aturan dan tidak adanya jaminan kemerdekaan berbicara , berserikat, berkumpul serta kebebasan berorganisasi , di tahun 1996 menjadi awal di akhir pemerintahan orde baru untuk menumpahkan segala tuntutan dan menjadi gelombang perlawanan rakyat terhadap tirani orde baru , karena sejatinya antara rakyat dan pemerintah harus saling bicara, pemerintahan seyogyanya menempatkan suara rakyat menjadi kedaulatan itu sendiri, kedua harus saling cerita dan berbai rasa. di negeri tidak boleh ada yang kaya bertambah kaya di atas penderitaan rakyat.


Aku disini

Tetap di tepi

Masih bernyanyi


Seorang Iwan Fals, menggoreskan atas kesaksian peristiwa peristiwa kelabu tahun 1996 di dalam sebuah tembang sebagai kesadaran komponen  bangsa yang turut prihatin , Iwan Fals sebagai musisi yang terpinggirkan dalam panggung panggung suara rakyat, memuntahkan protes nya di tepian 

Dan Iwan Fals menunjukkan keprihatinan terhadap kondisi bangsa dengan tetap bernyanyi walau di tepi. dengan nyanyian 

Nada nada suara protes Iwan Fals sebagai potret seniman yang mesti mendapatkan ruang berekspresi yang harus di jamin kebebasan berseni oleh Negara.


Dunia sedang dilanda kalut

Alam semesta seperti merintih

Kau dengarkah?


Indonesia saat pemerintahan orde baru, dengan segala kekuatan nya mampu bersekutu dengan dunia, negara negara tetangga di Landa kalut dengan segala kepentingan hegomni kekuatan ASEAN, Politik bilateral, dan cengkraman bank dunia dan IMF  dalam jeratan hutang, sehingga membuat alam semesta seperti merintih, dan alam semesta menanti kekasih yang memilki keberanian untuk menyampaikan duka rakyat , 

Duka rakyat menjalar dalam protes protes yang terhalang dengan undang undang subverif /anti pemerintah, saat itu di tahun 1996 perlawan rakyat tak terkendali , banyak rakyat yang di culik, di penjara, di buang , penguasa orde baru seolah tuli mendenfar suara rakyat.


Aku tak bisa

Untuk tak peduli

Hati tersiksa


Diam di maknai sebagai sebuah pengkhianatan terhadap gonjang ganjing politik di tahun 1996 itu, atas kesadaran itulah tumbuh gerakan perlawan dengan jalan apa saja untuk bisa turut peduli akan nasib bangsa yang terpuruk, bagi seorang seniman bisa dengan coretan syair dan lirik  untuk andil mengambil peran peran protes dan seolah olah tersiksa dengan hanya diam.


Aku bersumpah

Untuk berbuat

Yang aku bisa


karya-karya musisi Iwan Fals yang lirik-lirik lagunya dinilai penuh semangat nasionalisme dan cinta lingkungan. Banyak lagu lagunya yang peduli terhadap bangsa dan mempu membangkitkan semangat dan tajam terhadap protes protes terhadap kebobrokan kehidupan berbangsa dan bernegara .


Berlanjut.....





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konflik dan pergolakan kepentingan (vested interest).

Paham-paham Baru di Eropa

Konferensi Asia Afrika (KAA)