Iwan Fals - Babad Diponegoro







Iwan Fals - Babad Diponegoro


Opera Diponegoro atau Opera Jawa ini bercerita mengenai Perang Diponegoro, yang memberikan pandangan lain terhadap karakter Pangeran Diponegoro. Opera Diponegoro tidak hanya sekedar bercerita tentang perang melawan Belanda, namun mengenai pertempuran yang tak berujung antara kemanusiaan dan kesewenang-wenangan.


Iwan Fals dalam Opera Jawa ini didaulat sebagai narator sekaligus dalang, yang menyanyikan 10 syair yang ditulis sendiri oleh Sardono W. Kusumo. Saat konferensi pers, Iwan Fals menyanyikan sepotong lagu yang berjudul "Awal dari Pertempuran" yang bercerita mengenai awal dari peperangan di tanah Jawa.







Opera di awali dengan penjelasan mengenai makna dari gambar yang terdapat dalam lukisan Raden Saleh oleh Sejarawan Peter Carey yang terpampang dalam layar reproduksi lukisan Raden Saleh yang sudah diperbesar hingga ukuran 14 x 7 meter. Lukisan ini dibuat pada tahun 1857.
Dalam lukisan Raden Saleh adalah pagi hari, fajar baru; bukan hanya fajar buat kurun kolonial yang baru, tapi juga mewartakan bakal runtuhnya tata kolonial itu. Kenangan atas Diponegoro, kepiawaian dan deritanya, suatu hari akan – begitulah Raden Saleh layaknya memberitahu kita – membebaskan bangsanya dari cengkeraman.


Sebuah ajakan dialog kepada siapapun yang menatap lukisannya itu di masa nanti. Babak demi babak pun bergulir, dari babak I hingga babak VII, dimulai dari kehidupan Pangeran Diponegoro muda di Desa Tegal Rejo.
Pembangunan jalan tol di desa Tegal Rejo yang melewati tanah Pangeran Diponegoro tanpa pembicaraan terlebih dahulu oleh pihak Belanda yang memicu terjadinya Perang Jawa, beban kehidupan yang semakin berat menindih masyarakat.
Pertemuan Pangeran Diponegoro dengan Ratu Kidul, penangkapan Diponegoro, dan pengasingan Pangeran Diponegoro hingga akhir hayatnya. Adegan tiap babak dibawakan dengan seni tari kontemporer yang sangat indah, diiringi oleh alunan suara dari Iwan Fals dan iringan gitarnya yang kadang mendatar, kadang menghentak. Opera Diponegoro berjudul Java War 1825-0000 ini berlangsung mulai tanggal 11 November 2011 hingga 13 November 2011. Bertempat di Theater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Perang Diponegoro (Perang Jawa)...
De Java Oorloog..
1825-1830...
Part 4...

20 Juli 1825, letusan meriam dan senapan Belanda, di balas dengan kelebatan pedang dan tombak pengikut Diponegoro di Tegalrejo..
Maka dari itu, perang kemerdekaan yang menginginkan terbebas dari belenggu dan kekuasaan Belanda, dan cita-cita mendirikan negara dan tatanan masyarakat yang merdeka, sudah di mulai..

Akhirnya, pasukan Belanda dan Patih Danurejo IV merangsek maju dan mengepung Tegalrejo...
Belanda mempunyai alasan untuk menangkap Diponegoro yang di anggap telah memberontak terhadap pemerintah Hindia Belanda..
Melihat gelagat berbahaya, Diponegoro memerintahkan para pengikutnya untuk mengungsi ke barat, yaitu ke desa Dekso, Kulonprogo...

Peperangan pecah..
Berita pemberontakan Diponegoro ini mendapat dukungan dari masyarakat luas yang merasa tertindas oleh Belanda...
Maka dari itu, seluruh masyarakat Jawa dari golongan Bangsawan, Kuli, Buruh, Petani, Pedagang, Sarjana, Guru-guru Ngaji, bersatu mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro..
Dengan semboyan "Sadumuk Bathuk Senyari Bumi, di Tohi Tekan Pati" (Walau hanya tanah sejengkal, di bela hingga mati), rakyat bersatu melawan penjajah...



Geger Tegalrejo berlangsung hingga seminggu...
29 Juli 1825, Residen Smissaert memerintahkan Chevallier memimpin pasukan gabungan (Belanda dan pengikut Patih Danurejo IV) untuk menyerbu Tegalrejo..
Sehingga, Tegalrejo luluh lantak..
Tetapi, Diponegoro dan Mangkubumi telah menyingkir dari tempat itu..

Chevallier terus menggempur Tegalrejo...
Akhirnya, Tegalrejo berhasil di rebut..
Tetapi, Diponegoro berhasil lolos dari amukan Belanda..
Kerna gagal dalam menangkap Diponegoro, Chevallier membakar rumah Diponegoro dan seisi desa..
Dari kejauhan, Diponegoro dan pengikutnya memandang pembumihangusan itu dengan perasaan sedih..

Selanjutnya, Gua Selarong menjadi basis pertahanan Diponegoro...
Gua Selarong menjadi tempat menyusun siasat untuk membalas kesewenang-wenangan Belanda...


* Sudrajat Senda

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konflik dan pergolakan kepentingan (vested interest).

Paham-paham Baru di Eropa

Konferensi Asia Afrika (KAA)