Rumah Islami Pertama di Banten



Rumah Islami 
Pertama di Banten

Sudrajat Senda*




" Baiti Jannati, rumahku adalah surgaku "

Demikian sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, yang menggambarkan betapa pentingnya peran rumah dan keluarga dalam kehidupan manusia. Rumah  yang  islami  yakni  rumah yang  dibangun  semata-mata  hanya  dalam rangka untuk  beribadah kepada Allah SWT.

Rumah yang kita bangun boleh indah dan cantik, akan tetapi tidak boleh berlebihan. Tidak boleh bermegah-megahan. Juga hendaknya bangunan tidak mengandung unsur-unsur syirik dalam desain dan ornamen di dalamnya.

Ternyata rumah Islami di masa lalu,  pada masa Kesultanan Banten XXI,  
di sebut dengan istilah Kraton Kaibon,(rumah Ibu) begitu nama rumah tinggal yang dibangun pada tahun 1815 atas perintah Sultan Syafiudin, Sultan Kesultanan Banten XXI,  ketika memegang tampuk pemerintahan,  arsitektur dan ornamen rumah itu di bangun bersifat lemah lembut dan penuh kasih sayang, dibangun sebagai persembahan untuk ibundanya Ratu Aisyah. 



Keraton Kaibon dibangun menghadap barat, yang pada saat dibangun terdapat kanal yang menghubungkan Keraton Kaibon dan Keraton Surosowan (pusat pemerintahan Kesultanan Banten),  sebagai Kota Sultan. 

Sesuai dengan namanya, kraton Kasbon (rumah Ibu), maka ruang utama dari keraton ini adalah kamar tidur Ratu Aisyah yang didesain untuk menunjang kenyamanan ratu. Sejuk dan adem begitulah dekorasinya.



Meski zaman itu belum ada penyejuk ruangan, tetapi desain arsitekturnya mampu membuat ruangan menjadi sejuk. Pola dekorasi bangunan serupa juga ditemui di kamar-kamar di Surosowan. Penyejuk ruangan pada zamannya, kamar dibangun menjorok ke tanah, dan di bawah lantai yang terbuat dari kayu terdapat ruang untuk dialiri air.

Desain interior rumah islami,  yang sejuk di rumah ibu itu disediakan ruang khusus untuk ibadah (mushola). 

Mushola dalam kraton Kaibon (rumah Ibu) terdapat di depan sebelah kanan atau utara rumah Ibu.



Selain syarat rumah islami yang sejuk terdapat mushola (tempat ibadah) di rumah Ibu (kraton Kaibon) juga terdapat dinding rumah dengan arsitektur yang tidak terdapat relief relief menyerupai binatang. 

Kamar orangtua (Ibunda Ratu Siti Aisyah) dan anak-anak (Sultan Syaifuddin) terpisah. Selain itu,  kamar tamu dan kamar pribadi juga bisa kita temui di Kraton Kaibon terdapat di sisi selatan atau kiri rumah bunda Ratu Siti Aisyah.



Ornamen atau hiasan yang bernuansa islami (kaligrafi ayat Qur`an, Hadits atau pemandangan) terdapat dalam ruang tamu kraton Kaibon. 

Bangunan Keraton Kaibon adalah salah satu bukti Kejayaan Kesultanan Banten,  bersyukur kiranya bagi kita warga Banten, dapat mengkaji artefak sejarah dan prasasti itu.  

Dengan jejak itu terdapat bangunan berbentuk rumah yang di persembahkan dari putera sholeh Sultan Syaifuddin untuk Ibunda Ratu Siti Aisyah,  dan kita mendapatkan pembelajaran tentang Desain dan Arsitektur Rumah yang Bercorak Islam.



Rumah Islami pertama di Bumi Banten yang sejuk,  yaitu Kraton Kaibon Kaibon yang masih   dapat kita reka bagaimana bentuk aslinya dengan mengamati langsung kawasan seluas 4 hektar di Kampung Kroya Desa Kasunyatan Kec Kasemen Kota Serang - Banten.

*Penggiat Sejarah
*SMAN 1 Ciruas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konflik dan pergolakan kepentingan (vested interest).

Paham-paham Baru di Eropa

Konferensi Asia Afrika (KAA)