Tanah yang Berakar




Tanah yang Berakar

Sudrajat Senda

Ketertarikan pada tanah yang membentang dari Tangerang sampai Tulang bawang, dan dari pelabuhan ratu sampai Silebar, pada bentangan ini, lada dan produksi pangan pertanian menjadi   sebab pedagang pedagang dari seluruh pantai samudera hindia dan laut cina datang ke tanah ini.





Kedatangan mereka membuat bangsa bangsa di dunia terheran heran dan merasa senang terhadap tanah ini,  tercatat pada tahun 1596 Belanda merasa nyaman di tanah ini ýang subur   penuh dengan lada,  areal persawahan  dan pohon kelapa.



Di tanah ini hampir delapan puluh tahun lamanya,  bangsa Persia, Gujarat,  Malabar,  Keling,  Pegu,  Melayu,  China,  Turki,  Arab,  Abysinia,  Inggris,  Denmark,  Perancis,  dan Belanda merasa nyaman hidup di tanah ini,  ada ýang berdagang,  menginvestasikan,  dan akhirnya menguasainya.



Ketertarikan pada tanah yang berakar tersebut dapat menumbuhkan mentalitas masyarakat,  baik masyarakat yang hìdup di pesisir dengan memainkan peran yang penting di pelabuhan besar dalam perdagangan internasional sehingga kebangkitan ekonomi di tanah ini menjadi penentu.



Masyarakat yang hidup di pedalaman pun memainkan peran yang penting, dalam memproduksi lada dan rempah rempah sêrta hasil produksi pertanian lainnya menjadi penentu kedatangan bangsa bangsa di dunia di tanah ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konflik dan pergolakan kepentingan (vested interest).

Paham-paham Baru di Eropa

Konferensi Asia Afrika (KAA)