Menjaga Kesadaran Sejarah




Menjaga Kesadaran Sejarah

Oleh 
Aby Muhamad Khaldun Rusyd


Warisan leluhur harus dijaga dan dilestarikan untuk masa depan,  warisan leluhur seperti tutur lisan (foklore) dan tradisi masyarakat dalam memunculkan dan menghidupkan  alam dan budaya sebagai pusaka, baik di tingkat kelompok kelompok masyarakat maupun bangsa. Pusaka dalam tradisi masyarakat lahir dan diciptakan dari generasi ke generasi, diwariskan dalam bentuk kebudayaan dalam banyak tutur lisan. Alam memberikan  penunjang  fakta yang menuntun generasi atas peristiwa yang terjadi atau kejadian yang tidak di sebut peristiwa. 




Untuk membentuk masa depan generasi bangsa maka harus meraih masa lalu, yang di dapat lakukan generasi masa kini, maka kita dapat menyelesaikan masa depan sesuai arah idealisme bangsa. Jika tidak dapat di lakukan dan di tentukan generasi masa kini, kita akan kehilangan “rujukan ” bagaimana masa kini akan membentuk bagi masa depan. 



Lestari nya situs peninggalan di tentukan oleh manusia itu sendiri,  maka kesadaran dan pengetahuan budaya serta memahami alam oleh warga lokal untuk terlibat,  bahkan harus berperan aktif menjaganya,  seperti tampak yg bisa di lihat di berbagai situs di Situs Kesultanan Banten,  Situs Syekh Asnawi Caringin,  Situs Syekh Mansyur Cikaduen, warga lokal berperan sebagai pengelola situs,  tentunya hal ini instansi terkait di pemerintahan memperhatikan regulasi akan peran serta warga lokal,  agar tidak terjadi ketimpangan sosial,  yang mengakibatkan perusakan penelantaran,  dan penjarahan. 



Maka jelas,  pembentuk jati diri  bangsa ini adalah pelestarian situs sebagai pendorong kesadaran sejarah,  bangsa ini tentunya sadar  bahwa bangsa yang tidak memiliki sejarahnya akan menjadi lemah,  dan mudah di jajah dengan berbagai model penjajahan,  (politik, ekonomi,  budaya). 



Kearifan lokal dengan kesadaran sejarah perlu adanya pengakuan dan penghormatan,  masyarakat lokal yang telah tumbuh komitmen dalam pengelolaan dan pemanfaatan situs sebagai sumber daya kemajuan bangsa,  dan hal tersebut perlu di sandingkan dengan kebijakan pemerintah,  bukan kebijakan pemerintah yang berorientasi pada pembangunan infrastruktur yang menghilangkan. warisan leluhur. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konflik dan pergolakan kepentingan (vested interest).

Paham-paham Baru di Eropa

Konferensi Asia Afrika (KAA)