Ciruas Akhirnya Ditetapkan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang | Poskotanews.com
Ciruas Akhirnya Ditetapkan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang | Poskotanews.com
Postingan
Kursus Ruang Sejarah Kritis: Kursus Ruang Sejarah Kritis
Kursus Ruang Sejarah Kritis: Kursus Ruang Sejarah Kritis
KISI-KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Sekolah : SMAN 1 Ciruas Alokasi Waktu : 90 Menit Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : XI IA Jumlah Soal : 50 butir Kurikulum Acuan : KTSP Penyusun : Sudrajat Senda, S.Pd A. Standar Ketuntansan 1. Menganalisis perkembangan Negara tradisional (Hindu, Buddha, dan Islam) di Indonesia. 2. Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia di bawah penjajahan dari masa VOC, pemerintahan Hindia Belanda, Inggris, sampai pemerintahan pendudukan Jepang. 3. Menganalisis proses kelahiran dan perkembangan nasionalisme Indonesia. 4. Menganalisis terbentuknya Negara kebangsaan Indonesia. B. Indikator Ketuntasan Menjelaskan teori /hipotesis masuknya kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia. Mengidentifikasi contoh akulturasi antara kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan Hindu Buddha. Menjelaskan factor-faktor pendorong terjadinya persentuhan budaya India
Program Wapala Tapak Guriang 2010
Assalamualaikum Wr. Wb. I. PENDAHULUAN Kejenuhan manusia akibat rutinitas di dunia pendidikan bagaikan mesin produksi yang semakin haus. Kerja yang terpola demi mengejar “kepentingan hidup” menuntut mereka untuk memulihkan pikiran dan tenaga agar kembali segar, dan produktifitas kembali meningkat. Komunitas perkotaan yang terdiri dari para siswa kemudian menyalurkan “kebebasan” mereka dari rutinitas kegiatan belajar dengan buku dan pena, menuju berwisata keluar kota hanya sekedar untuk mencari sesuatu yang baru atau suasana yang lebih baik dari biasanya, dan untuk menambah wawasan tentang alam dan sekitarnya. Rekreasi di alam terpilih sebagai primadona wisata karena nuansa alam mampu menjajakan suasana yang kontras dengan keseharian. Apalgi saaat ini alam bukan hanya sekedar di jadikan obyek wisata semata, akan tetapi aktifirtas di alam sekaligus terbukti dijadikan sebagai suasana “EDUKATIF” bagi pengembambangan sumber daya manusia (SDM) yang di kenal denagn wisata edukatif. Sehingga k
